Monday, 25 January 2016

Meraup Untung Dari Ikan Cupang



Meraup Untung Dari Ikan Cupang
Komoditas ikan hias ini mempunyai nilai ekonomis tinggi sampai ratusan ribu bahkan jutaan rupiah. Siapa pun bisa membudidayakan ikan ini, tua - muda, bahkan orang yang mempunyai waktu terbatas pun bisa.

Ada dua jenis ikan cupang, yaitu ikan cupang aduan dan ikan cupang hias. Jenis cupang adu antara lain singapur, bagan, bangkok. Sedangkan jenis cupang hias adalah halfmoon, serit (crown tail) dan plakat. Berbeda dengan cupang adu, cupang hias memiliki warna sangat beragam dan indah, terutama yang berkelamin jantan sehingga harganya pun lebih tinggi. Masing-masing jenis cupang hias
ini sering dipertandingkan dalam kontes yang membuat harga ikan ini semakin menarik.

Budidaya ikan ini sangat menjanjikan baik sebagai mata pencaharian utama atau sambilan, sehingga dapat mengatasi pengangguran dan menciptakan peluang kerja baru. Contoh analisa usaha, satu ekor induk dapat menghasilkan 200 – 300 ekor anakan. Untuk anakan pertama dari induk betina biasanya 80% menghasilkan anakan jantan. Dalam waktu 2,5 bulan biasanya untuk harga borongan Rp
1000 – Rp 2000 per ekor jantan. Bagaimana kalau mempunyai lima ekor indukan? Belum lagi dari ikan hias kontes yang memiliki harga sampai ratusan ribu per ekor. Cukup lumayan kan?


Budidaya ikan ini sangat sederhana dan gampang-gampang susah. Secara garis besar, kita harus mengetahui media budidaya, pemilihan induk, proses pemijahan, perawatan benih, pembesaran, hama penyakit dan pemasaran.

MediaBudidaya Cupang
Media yang digunakan untuk budidaya cupang terdiri dari media pembesaran dan media pemijahan. Media pembesaran biasanya menggunakan bak/kolam semen, plastik/terpal, aquarium atau alternatif lain. Sedangkan untuk pemijahan dapat digunakan baskom, toples, aquarium kecil, paso, ember plastik, kaleng bekas cat plastik 5 kg yang kesemua wadah ini mempunyai diameter ± 20 cm.
Untuk pemijahan, diperlukan indukan ikan jantan dan betina. Jenis kelamin cupang dapat dibedakan dari sirip-sirip dan warna badan. Cupang jantan memiliki jari-jari sirip anal, punggung dan ekor yang tumbuh sempurna lebih panjang dibandingkan selaput    yang    menutupinya.    Cupang betina    tidak    memiliki penonjolan dari jari-jari siripnya. Cupang jantan dewasa memiliki lebih  banyak  bintik-bintik  hitam  di  punggung.  Ikan  yang  dipilih untuk indukan berumur 6-7 bulan ukuran minimal 5 cm. Syarat indukan  yang  baik  adalah:  sehat,  proporsional, tipe  sirip  tebal secara keseluruhan, serta berasal dari keturunan yang bagus.

Cara Pemijahan
•         Siapkan wadah pemijahan yang telah dicuci dan dikeringkan
•         Isi air ke dalam wadah pemijahan setinggi 10 – 15 cm
•         Masukan induk jantan ke dalam wadah
•         Biarkan  indukan  betina  dalam  botol  dan  masukan  di  tengah-tengah  wadah  yang  sudah    dimasukan induk jantan dengan tujuan agar birahi dan membuat buih/busa/sarang
•         Jaga ikan agar jangan sampai lapar dan beri makan secukupnya
•         Kontrol  ikan  apakah  sudah  bertelur  atau  belum.  Biasanya  esok  paginya  telah  melakukan pemijahan (kawin). Setelah bertelur dan proses pemijahan telah selesai, induk betina diangkat dan  yang ditinggalkan induk  jantannya saja karena induk  jantan inilah  yang akan merawat anakannya
•         Beri makan induk jantan secukupnya
•         Telur akan menetas ± 24 jam
•         Anakan yang telah menetas masih menyimpan makanan berupa kuning telur (yolk sack) sampai umur 5-7 hari sehingga sampai umur ini masih belum perlu diberi makan
•         Pada umur ini (seminggu) anakan berupa burayak agar dipindahkan ke tempat yang lebih besar ke dalam kolam/aquarium ataupun wadah lain yang kita miliki
•         Cara memindahkannya harus secara hati-hati dengan menuangkannya secara pelan-pelan dan indukan jantannya diikutkan

Perawatan Benih
Untuk pembesaran burayak/anakan, terlebih dahulu disiapkan medianya, yaitu air yang sudah diendapkan cukup lama dan diberi larutan blitz ich atau meteline blue untuk membunuh jamur/bakteri. Setelah dipindahkan, burayak mulai diberi makan. Umur 7-10 hari adalah masa yang paling rawan, karena pada masa itu cupang mulai berlatih menerima makanan luar.
Makanan  yang  biasanya  diberikan  adalah  kuning  telur  ayam  yang  telah  dimasak  dan dihancurkan, kutu air yang disaring, infusoria ataupun artemia, tergantung dari ketersediaan makanan yang dimiliki. Pemberian makanan dilakukan sehari sekali secukupnya.

Pembesaran
Budidaya cupang tidak memakan waktu lama, biasanya ikan umur dua bulan sudah bisa dipasarkan.  Pada  proses  pembesaran,  dilakukan  pemberian  makanan  secara  teratur,  mengawasi kualitas air, dan melakukan pendederan. Anakan cupang yang berumur dua minggu diberi makan kutu air hidup. Biasanya makanan diberikan pagi dan sore hari. Setelah umur satu bulan, dapat diberikan jentik nyamuk halus (cuk).
Makanan yang mati (sisa) sebaiknya disipon/dibersihkan dengan menggunakan selang agar air tetap bersih dari kotoran. Sebaiknya penyiponan dilakukan paling lama seminggu sekali, idealnya adalah
3  hari  sekali  dengan  menyisakan air  ¼  bagiannya. Penggantian air  sangat  berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan. Semakin sering diganti maka pertumbuhan ikan semakin cepat.
Bila ikan cupang sudah kelihatan besar dan cukup padat, maka perlu dilakukan pendederan ke wadah yang lain yang lebih besar. Umumnya pada umur dua bulan cupang sudah bisa disortir, terutama yang jantan sudah bisa dimasukkan ke dalam botol/aquarium soliter untuk dilakukan pemeliharaan lebih lanjut. Cara memelihara ikan berkualitas akan diuraikan pada edisi selanjutnya.

Hama Penyakit
Seperti pada jenis ikan lainnya, budidaya cupang pun memiliki kendala hama dan penyakit, walaupun jarang sekali para pembudidaya menemukan cupangnya terkena penyakit.  Hama yang perlu ditanggulangi adalah ular, burung dan yang paling penting adalah manusia. Untuk mengatasinya adalah dengan membuat pagar dan memberikan penutup pada kolam.
Sedangkan penyakit yang sering menyerang cupang adalah bintik putih/velpet yang menempel di bawah selaput lendir. Untuk mengatasinya gunakan air yang dicampur meteline blue. Ikan sakit direndam
selama sehari semalam dan diberi aerasi.
Sebenarnya penyakit biasanya berasal dari makanan. Oleh karena itu makanan harus dicuci sebelum diberikan. Selain itu, pemberian makanan yang berlebihan dapat menimbulkan sisa dan kotoran.

Pemasaran
Cupang dapat dipasarakan pada umur berapa saja tergantung kebutuhan para pembudidayanya baik untuk lokal maupun ekspor, sehingga harga yang didapatkan pun bervariasi. Semakin terawat dan bagus maka harganya pun semakin tinggi.
Pembeli ada yang datang langsung ke pembudidaya, atau pembudidaya dapat menawarkan ke agen-agen (supplier).
Untuk  mengangkat harga  cupang, cara  yang  dilakukan adalah  dengan  sering mengadakan kontes  dan  pameran.  Permintaan  jenis  cupang  hias  akan  semakin meningkat seiring dengan seringnya diadakan kontes baik di dalam ataupun luar negeri. Dengan demikian peluang untuk budidaya cupang tetap bagus dan cerah. Tinggal bagaimana anda, apakah ingin mencoba budidaya cupang yang cukup mudah dan menjanjikan ini? Silahkan mencoba dan jangan takut gagal !!

ANALISA USAHA BUDIDAYA IKAN LELE MENGGUNAKAN KOLAM TERPAL UNTUK PEMULA

Saya akan membahas tentang budidaya ikan lele menggunakan kolam terpal

Teknik jitu budidaya ikan lele ini didasarkan pada pengalaman dan eksperimen dengan banyak kasus di lapangan sehingga bisa menjadi alternative untuk di terapkan guna mencapai kesuksesan para pembudidaya ikan lele , semoga tulisan ini bisa membantu teman teman yang ingin memulai usaha pembesaran ikan lele menggunakan kolam terpal..

KEUNGGULAN KOLAM TERPAL

a. Lebih fleksibel , dimana penggunaanya dapat di integrasikan dengan kegiatan lain, seperti pertanian, perkebunan dan juga dapat ditempatkan di sekitar rumah/ perkarangan.

b. Efesiensi penggunaan air, mengingat untuk budidaya lele sistem terpal kita hanya perlu mengisi air pada awal dan penambahaan air dapat disesuaikan dengan kondisi, misalnya air dalam terpal berkurang , dengan demikian sebagai pembudidaya ikan lele tidak akan menjadi penyaing dalam pengambilan air irigasi.

c. Air budidaya tidak merembes keluar areal , sehingga akan mengirit penggunaan air , bahkan air bekas pemeliharaan sebelum nya hampir setengah bagian dapat juga di gunakan lagi untuk pemeliharaan selanjut nya

d. Dapat dibuat dan ditempatkan pada kondisi lahan yang sulit air

e. Biaya pembuatan nya lebih murah daripada membuat kolam beton permanent atau semi permanent.

f. Jangka waktu ekonomis kolam terpal dapat mencapai 2(dua) tahun atau 8 kali panen ( siklus produksi )

g. Mudah cara merakit atau membuat kolam sistem terpal


A. PERSIAPAN BAHAN

1. Bahan Bak Kolam
    - Terpal ukuran 6 x 8 meter
    - Bambu , paku , dll
2. Bahan Media Kolam
    - Pupuk Organik 5 kg
    - Urea 1 kg
    - Em-4 1 botol
    - RBD 1 botol
    - Prebiotik
3. Peralatan
    - Timbangan
    - Serok
    - Ember / Jolang

B. TEKNIK PEMBUATAN BAK KOLAM TERPAL

1. Buat rangka bak kolam berbentuk persegi dengan panjang 6m, lebar 4m , tinggi 100cm
2. Masukan terpal ke dalam rangka bak kolam kemudian rapikan hingga benar - benar rapi dan kuat
3. Buat lubang sebesar pipa 1inch di pojok bak kolam untuk pipa pengontrol dengan cara mengikat dengan karet dari dalam bak kolam

C. TEKNIK PEMBUATAN MEDIA

1. Isi bak kolam dengan air bersih setinggi kurang lebih 60cm - 70cm
2. Rendam media ( pupuk + urea ) ke dalam air
3. Masukan Em4 ke dalam air sebanya 200ml
4. Tunggu sampai 5 hari dengan perubahan air sebagai berikut
    coklat > kuning > hijau
5. pada hari ke 6 , masukan Em4 ke dalam air sebanyak 200ml
6. Pada hari ke 7 s/d ke 9 benih lele siap untuk dimasukan ke dalam air kolam
    - benih di sterilkan 2 - 3 menit yaitu dengan merendam benih lele ke dalam air kolam baru lele kemudian di lepas secara perlahan ke dlm kolam

D. TEKNIK PEMELIHARAAN
1. Pemberian pakan ( 1kg isi kurang lebih 40 ekor )
    misal nya , per 1.000 ekor
    dari 1.000 ekor x 0,1 = 100kg
   100kg x 50%   =  50kg
   50kg / 4 x 0,1 = 100kg
   100kg x 50 % = 50kg
   50kg / 45 hari = 1,1kg/hari
   dapat diberikan 2 - 4 kali sehari secara teratur

2. Kualitas air
    Pemberian Em4 sebanyak 150ml/minggu
    membuang kotoran tinja lele per 2 minggu dengan cara membuang air dari dasar kolam dengan
    mengurangi air kolam 5 - 10 cm dalam waktu yang bersamaan masukan air baru ke dalam bak
    kolam dengan penambahan air setinggi 5 - 10 cm

3. Pemilihan Benih
    Benih sehat dengan ciri ciri sbb :
    - gerakan ikan aktif
    - tidak terdapat luka
    - Kumis /sungut tidak patah
    - sekitar patil tidak berwarna kemerahan
    - tidak ada white spot/ bintik putih

4. Pemberian Pakan
     - setelah di tebar , lele baru diberi makan setelah 12 jam kemudian , karena untuk adaptasi dan masih banyak makanan alami di kolam
     - tahap pertama menggunakan 781 - 1 atau sebanyak 3kg untuk 8 - 10 hari , pelet di berikan 3 x sehari
     - tahap ke dua menggunakan 781 - 2 atau sebanyak 5kg untuk 8 - 10 hari , pelet di berikan menjadi 4 x sehari
     - tahap ke tiga menggunakan 781 atau sebanyak 22kg untuk 8 - 10 hari dan pemberian pakan 5 - 6 kali sehari
     - sama dengan sebelum nya jika pakan sudah habis , maka air kolam di tambahkan ketinggian nya sebanyak 10 cm
     - tahap ke empat dilakukan pemberian pakan sebanyak 70kg hingga panen , dapat dilanjutkan dengan memakai 781 , akan tetapi untuk mengurangi biaya produksi dapat menggunakan pakan tenggelam seperti SNL ataupun menggunakan pakan alternatif seperti sosis bs , ayam tiren , ikan runcah , keong mas , dll

TIPS PEMBERIAN PAKAN
      -  Pakan dicampur terlebih dahulu dengan air matang secukupnya hingga lembab , supaya tidak melukai organ pencernaan lele dan menghindari pelet mengembang di perut yang mengakibatkan kembung atau campur dengan sedikit prebotik , supaya bisa lebih maksimal tercerna dan sedikit terbuang menjadi feses
      - Usahakan memberikan pakan di atas jam 9 pagi dan di bawah jam 12 malam , dan tunggu 1 jam untuk memberikan pakan setelah turun hujan , dan jika terlihat akan turun hujan lebat, usahakan tidak memberi pakan terlebih dahulu
      - Usahakan jangan ada pelet yang tersisa di dalam kolam karena akan memperburuk kondisi air

5. Penyortiran
      - Dilakukan pada minggu ke 3 - 4 dengan cara memisahkan benih lele yang memiliki ukuran relative sama menjadi 2 jenis ukuran

6. Penyakit dan penanggulangan
      - Borok ( luka di ekor , punggung )
penanggulangan :
      - kuras air dasar sebanyak 1/4 bagian dan di tambahkan air baru
herbal 2sdm per 1000 ekor ikan di larutkan dengan air secukupnya dan dicampur ke pakan sekali saja atau dengan kimia yaitu 4 kapsul super tetra ( bisa di beli di apotek ) dan di tebar ke kolam satukali saja , biasanya akan sembuh dalam 3 -7 hari
       - White spot
Penanggulangan :
       - kuras air 1/2 bagian dan isi dengan air baru serta tambahkan herbal 1sdm , di campur dengan 2sdm garam dan air atau dengan kimia yaitu 2 kapsul super tetra di tambah 1/4 sdt PK , dilarutkan ke air dan ditebar merata
        - sirip merah ( biasanya karena kepanasan saat memasukan benih ke kolam )
Penanggulangan
sama seperti borok , tapi dosisnya hanya separuh
         - Kembung
1. karena asam lambung
Penanggulangan :
arang dari kayu (jangan batok kelapa) di campur herbal 2sdm dan garam 4sdm dilarutkan direbus mendidih dengan air 1 liter , masukan air rebusan setelah hangat ke dalam kolam

E. ANALISIS USAHA UNTUK PEMULA

1. Biaya investasi per unit 4 x 6 m
    - Terpal ukuran 6 x 8 m 1 lembar                  = Rp. 300.000
    - Bambu , ram kawat , paku , dll                    = Rp. 100.000
    - ember , timbangan , serok                            = Rp. 150.000
    - pompa air dan drum                                     = Rp. 200.000
    - paralon pembuangan                                    = Rp.   30.000
      TOTAL                                                         = Rp. 780.000
      penyusutan biaya investasi 6 kali panen atau
      selama 1.5thn (780.000 - : 6 )                       = Rp. 130.000
2. Biaya Tetap
     - Tenaga Kerja 1 orang                                   = Rp.   30.000
     - sewa tempat                                                  = Rp.   30.000
     - biaya panen                                                   = Rp.   50.000
       TOTAL                                                          = Rp. 110.000
3. Biaya variabel
     - biaya benih lele 3.000 ekor x Rp. 300           = Rp. 900.000
     - pakan 300kg x Rp. 10.000                             = Rp. 3.000.000
     - Em4 1liter                                                      = Rp. 100.000
     - pupuk organik dan obat obatan                      = Rp.   60.000
       TOTAL                                                           = Rp. 4.060.000
4. Total biaya
     - Biaya variabel + biaya tetap
     - Rp. 130.000 + Rp. 110.000 + Rp. 4.060.000
       TOTAL                                                            = Rp. 4.300.000
5. Hasil produksi
      - Ukuran daging 1kg isi 8 ekor , 90%,harga
         Rp. 17.000
      - Ukuran sortiran 1kg isi 15 ekor , 10% harga
         Rp. 14.000
         3.000 ekor x 85% x 10% = 255/15=17kg
         3.000 ekor x 85% x 90% =2.295/8=287kg
         17kg x Rp. 14.000, 287kg x Rp. 17.000          Rp. 5.117.000
        TOTAL                                                              Rp. 5.117.000
 6. Pendapatan laba rugi
          Hasil produksi - total biaya
          - Rp. 5.117.000 - Rp. 4.300.000                    = Rp.817.000    selama kurang lebih 50 hari

semoga semua ini bermanfaat bagi yang membacanya , salam sukses 


Tanjung enim 25 januari 2016

ANTON MIDIANSYAH